SBY Bahas Dampak Radiasi Nuklir

APPara pekerja, yang bertahan di PLTN Fukushima, Jepang yang rusak akibat gempa dan tsunami, menghubungkan jaringan transmisi untuk memulihkan pasokan listrik ke reaktor nuklir nomor 3 dan 4.

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kejelasan soal dampak radiasi di Jepang yang diakibatkan oleh bocornya pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima. Media massa ramai memberitakan radiasi tersebut telah turut mencemari produk makanan dan minuman di Jepang.
Permintaan kejelasan itu disampaikan ketika Presiden membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (24/3/2011). "Agenda ini penting untuk kita lakukan. Kita semua perlu memahami sejauh mana pengaruh dampak implikasi radiasi nuklir Jepang terhadap bahan makanan dan kesehatan, dan apakah ada implikasi langsung terhadap Indonesia," kata Presiden.
Kepala Negara mengaku menerima sejumlah pesan singkat atau SMS yang isinya keresahan masyarakat terkait radiasi. Sayang, Presiden tak menjelaskan secara rinci isi pesan singkat tersebut.
Di hadapan jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Presiden meminta para pejabat agar  memberikan kejelasan soal radiasi kepada masyarakat. Dengan demikian, masyarakat mengetahui kondisi yang sesungguhnya.
"Dengan demikian, masyarakat dapat berjaga-jaga dan waspada, tetapi tidak harus serba takut terhadap informasi yang tidak benar. Inilah ciri pemerintahan yang baik dan responsif," kata Presiden.
Seperti diwartakan, pascabocornya PLTN di Fukushima, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan, pemerintah telah meningkatkan pengawasan terhadap sejumlah produk Jepang yang masuk ke Indonesia. Peningkatan pengawasan ini dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.




sumber:kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar